Rumah tangga yang dibangun di atas pondasi materi, sesungguhnya amatlah rapuh. Sedikit saja ditiup angin, bakal goyah.
Bagi keluarga muda, menghadirkan suasana kemesraan dan keharmonisan bukan sesuatu yang sulit. Sebab, belum banyak problem kehidupan yang ditemui, belum begitu berat beban hidup yang harus dipikul, dan belum banyak batu karang yang menghadang. Sikap saling mencintai, saling menerima dan memahami, baik kelebihan maupun kekurangan pasangan, masih bermekaran di hati. Singkatnya, tiada problem berarti yang berpotensi menggoncang biduk rumah tangga.Namun, seiring bertambahnya usia pernikahan, suasana ’surga’ itu pelan-pelan hilang. Berubah menjadi ’neraka’ yang menyiksa jiwa.